Skip to main content

Tutorial 0: Konfigurasi dan Instalasi Git dan Django

Pemrograman Berbasis Platform (CSGE602022) — diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, Semester Ganjil 2023/2024


Tujuan Pembelajaran

Setelah menyelesaikan tutorial ini, mahasiswa diharapkan untuk dapat:

  • Mengerti perintah-perintah dasar Git yang perlu diketahui untuk mengerjakan proyek aplikasi.
  • Menggunakan perintah-perintah dasar Git yang perlu diketahui untuk mengerjakan proyek aplikasi.
  • Membuat repositori Git lokal dan daring (GitHub).
  • Menambahkan remote antara repositori Git lokal dan repositori daring pada GitHub.
  • Memahami branching pada Git dan mampu melakukan merge request/pull request.
  • Membuat aplikasi Django secara lokal.
  • Melakukan deployment aplikasi Django pada Adaptable.io

Tutorial: Pembuatan Akun GitHub

Pengenalan Tentang Git dan GitHub

Pengenalan awal ini akan membantumu memahami dasar-dasar mengenai Git dan platform berbasis web yang dikenal sebagai GitHub.

Git: Sistem Kontrol Versi yang Kuat

  • Git adalah sistem kontrol versi yang membantumu melacak perubahan pada kode sumber proyek.
  • Dengan Git, kamu dapat memantau semua revisi yang telah dilakukan pada proyekmu seiring waktu.

GitHub: Platform Kolaborasi Menggunakan Git

  • GitHub adalah platform berbasis web yang memungkinkanmu untuk menyimpan, mengelola, dan berkolaborasi pada proyek-proyek menggunakan Git.
  • Ini memberikan wadah yang aman untuk meng-host proyekmu dan berinteraksi dengan rekan tim melalui Git.

Mengapa Penting?

  • Git dan GitHub memainkan peran penting dalam pengembangan perangkat lunak modern dan kolaborasi tim.
  • Keduanya memungkinkan tim untuk melacak perubahan kode, menyimpan versi, dan bekerja bersama dalam proyek secara efisien.

Dengan pemahaman dasar mengenai Git dan GitHub, kamu siap untuk melangkah lebih jauh dalam dunia pengembangan perangkat lunak yang kolaboratif dan terstruktur.

Tutorial: Membuat Akun di GitHub

Langkah selanjutnya adalah membuat akun di GitHub, yang akan memungkinkanmu untuk mulai berkolaborasi pada proyek-proyek menggunakan Git.

  1. Buka Situs Web GitHub

    • Buka peramban web dan akses GitHub.
  2. Membuat Akun

    • Di halaman beranda GitHub, cari tombol Sign up di pojok kanan atas halaman.
    • Klik tombol tersebut untuk memulai proses pendaftaran akun.
  3. Isi Formulir Pendaftaran

    • Isi formulir pendaftaran dengan informasi yang diperlukan, seperti nama pengguna yang ingin digunakan, alamat surel yang valid, dan kata sandi yang aman.
    • Pastikan kamu menyimpan informasi ini dengan aman untuk masuk ke akunmu di masa mendatang.
  4. Verifikasi Akun Melalui Surel

    • Setelah mengisi formulir, GitHub akan mengirimkan surel verifikasi ke alamat surel yang kamu berikan.
    • Buka surel tersebut dan ikuti instruksi untuk verifikasi akunmu.
  5. Akun GitHub Siap Digunakan

    • Setelah verifikasi selesai, kamu akan memiliki akun GitHub yang siap digunakan untuk berkolaborasi dalam proyek dan melacak perubahan menggunakan Git.

Catatan:

  • Akun GitHub adalah pintu masuk untuk terlibat dalam kolaborasi proyek dan menyimpan proyekmu di platform ini.
  • Pastikan informasi pendaftaran yang kamu berikan akurat dan aman.

Selamat, Kamu Telah Membuat Akun GitHub

Kamu sekarang telah memiliki akun GitHub yang dapat digunakan untuk menyimpan proyek, berkolaborasi dengan orang lain, dan masih banyak lagi.

Tutorial: Instalasi IDE

IDE (Integrated Development Environment) adalah perangkat lunak yang membantu para pengembang dalam menulis, mengedit, dan mengelola kode. Berikut adalah langkah-langkah untuk memasang IDE.

Langkah 1: Pemilihan Text Editor atau IDE

Pilihlah text editor atau IDE yang sesuai dengan preferensimu. Beberapa pilihan populer yang dapat kamu pertimbangkan meliputi:

Langkah 2: Proses Instalasi

  1. Pergi ke situs web resmi IDE yang kamu pilih.
  2. Ikuti petunjuk yang diberikan untuk mengunduh installer IDE.
  3. Jalankan installer dan ikuti instruksi di layar untuk menyelesaikan proses instalasi.

Langkah 3: Memulai Menggunakan IDE

  1. Setelah proses instalasi selesai, buka IDE yang telah terinstal.
  2. Eksplorasi antarmuka dan fitur yang disediakan oleh IDE untuk membantumu dalam pengembangan proyek.

Catatan:

  • Pastikan kamu memilih IDE yang sesuai dengan jenis proyek yang akan dikerjakan.
  • Jangan ragu untuk mengeksplorasi fitur-fitur IDE (contoh: extensions atau plugin) dan memanfaatkan sumber daya pendukung, seperti dokumentasi dan tutorial, untuk meningkatkan produktivitas dalam pengembangan perangkat lunak.

Tutorial: Instalasi dan Konfigurasi Git

Langkah 1: Instalasi Git

Jika Git belum terpasang pada sistem, kamu dapat mengikuti langkah-langkah berikut untuk menginstalnya.

  1. Buka situs web resmi Git di git.
  2. Pilih sistem operasi yang sesuai (Windows, macOS, atau Linux) dan unduh installer yang sesuai.
  3. Jalankan installer yang telah diunduh dan ikuti petunjuk di layar untuk menyelesaikan proses instalasi.

Langkah 2: Konfigurasi Awal Git

Setelah Git terpasang, langkah-langkah berikut akan membantumu mengatur konfigurasi awal sebelum mulai menggunakan Git.

  1. Buka terminal atau command prompt pada sistem.
  2. Pindah ke direktori tempat kamu ingin menyimpan proyek Git dengan menggunakan perintah cd <nama_direktori>.
  3. Inisiasi repositori baru dengan perintah git init. Perintah ini akan membuat repositori Git kosong di dalam direktori yang kamu tentukan.

Langkah 3: Konfigurasi Nama Pengguna dan Surel

Sebelum mulai berkontribusi ke repositori, konfigurasikan nama pengguna dan alamat surel agar terhubung dengan commit-mu.

Atur username dan email yang akan diasosiasikan dengan pekerjaanmu ke repositori Git ini. Sesuaikan dengan username dan email yang kamu gunakan pada GitHub.

git config user.name "<NAME>"
git config user.email "<EMAIL>"

Contoh:

git config user.name "pakbepe"
git config user.email "pak.bepe@cs.ui.ac.id"

Langkah 4: Konfigurasi Global (Opsional)

Jika kamu ingin menerapkan konfigurasi ke semua repositori lokal, gunakan flag --global pada perintah git config. Namun, perlu diingat bahwa ini akan mengubah konfigurasi global untuk seluruh sistem.

Untuk konfigurasi nama pengguna secara global, jalankan perintah berikut.

git config --global user.name "<NAME>"
git config --global user.email "<EMAIL>"

Contoh:

git config --global user.name "pakbepe"
git config --global user.email "pak.bepe@cs.ui.ac.id"

Langkah 5: Verifikasi Konfigurasi

Untuk memastikan konfigurasi lokal telah diatur dengan benar pada repositori lokal, kamu dapat menggunakan perintah berikut.

git config --list --local

Catatan:

  • Pastikan untuk mengganti <NAME> dan <EMAIL> dengan informasi pribadimu
  • Gunakan langkah-langkah ini sebagai panduan untuk mengkonfigurasi Git sesuai kebutuhanmu.

Tutorial: Penggunaan Dasar Git

Repositori adalah tempat penyimpanan untuk proyek perangkat lunak, yang mencakup semua revisi dan perubahan yang telah dilakukan pada kode. Untuk mengeksekusi perintah-perintah Git, kamu dapat melakukannya pada repositori di GitHub, platform kolaboratif untuk mengelola proyek menggunakan Git.

Langkah 1: Melakukan Inisiasi Repositori di GitHub

Langkah pertama dalam penggunaan Git adalah melakukan inisiasi repositori di GitHub untuk memulai pelacakan perubahan pada proyekmu.

  1. Buka GitHub melalui peramban web.

  2. Buat Repositori Baru

    • Pada halaman beranda GitHub, buat repositori baru dengan nama my-first-repo.
    • Buka halaman repositori yang baru kamu buat. Pastikan untuk mengatur visibilitas proyek sebagai "Public" dan biarkan pengaturan lainnya pada nilai default.
  3. Tentukan Direktori Lokal

    • Pilih direktori lokal di komputermu yang telah diinisiasi dengan Git. Inilah tempat kamu akan menyimpan versi lokal dari proyek.
  4. Tambahkan Berkas README.md

    • Buat berkas baru dengan nama README.md dalam direktori lokal proyekmu.

    • Isi berkas README.md dengan informasi seperti nama, NPM, dan kelas. Contoh:

      Nama    : Kevin Ivan Eda Radhiyya

      NPM : 2201233210

      Kelas : PBP B
  5. Cek Status dan Lakukan Tracking

    • Buka command prompt atau terminal, lalu jalankan git status. Perintah ini akan menampilkan berkas-berkas yang belum di-track (untracked).
    • Gunakan perintah git add README.md untuk menandai berkas README.md sebagai yang akan di-commit (tracked).
  6. Commit Perubahan

    • Jalankan kembali git status dan pastikan berkas README.md sudah ditandai sebagai yang akan di-commit.
    • Lanjutkan dengan git commit -m "<KOMENTAR KAMU>" untuk membuat commit dengan pesan komentar yang sesuai dengan perubahan yang kamu lakukan.

Catatan:

  • Langkah ini akan membuat kamu siap untuk mulai melacak perubahan pada proyek menggunakan Git.
  • Good practice dalam memberikan komentar commit adalah menjelaskan dengan singkat apa yang kamu lakukan.
  • Komentar commit yang baik membantumu dan rekan-rekan tim dalam memahami tujuan perubahan tersebut.
  • Hindari komentar yang terlalu umum atau ambigu, seperti Perbaikan bug atau Update file.

Langkah 2: Menghubungkan Repositori Lokal dengan Repositori di GitHub

Setelah melakukan inisiasi repositori lokal, langkah selanjutnya adalah menghubungkannya dengan repositori di GitHub agar kamu dapat berkolaborasi dan menyimpan perubahan di platform daring tersebut.

  1. Buat Branch Utama Baru

    • Di terminal atau command prompt, jalankan perintah git branch -M main untuk membuat branch utama baru dengan nama "main".
    • Pastikan huruf "M" pada perintah -M ditulis dengan huruf kapital.
  2. Hubungkan dengan Repositori di GitHub

    • Gunakan perintah git remote add origin <URL_REPO> untuk menghubungkan repositori lokal dengan repositori di GitHub.

    • Gantilah <URL_REPO> dengan URL HTTPS repositori yang telah kamu buat di GitHub. Contoh:

      git remote add origin https://github.com/pakbepe/test.git
  3. Lakukan Penyimpanan Pertama ke GitHub

    • Terakhir, lakukan penyimpanan pertama ke GitHub dengan menjalankan perintah git push -u origin main.
    • Perintah ini akan mengirimkan semua perubahan yang ada pada branch saat ini (dalam hal ini adalah branch utama) di repositori lokal ke branch main di repositori GitHub.
  4. Lakukan Pengecekan Kembali

    • Lakukan refresh halaman kamu, apakah berkas README.md kamu terlihat?

Catatan:

  • Langkah ini penting untuk menjaga konsistensi antara repositori lokal dan repositori di GitHub.
  • Proses ini memungkinkanmu untuk mulai berkolaborasi dan menyimpan perubahan proyek secara terstruktur di platform GitHub.

Langkah 3: Melakukan Cloning terhadap Suatu Repositori

Cloning repositori adalah proses menduplikasi seluruh konten dari repositori yang ada di platform GitHub ke komputer lokal. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.

  1. Buka halaman repositori di GitHub yang telah kamu buat sebelumnya.

  2. Salin URL Clone

    • Klik tombol Code di pojok kanan atas halaman repositori di GitHub.
    • Pilih opsi HTTPS untuk salin URL clone.
  3. Clone Repositori ke Komputer Lokal

    • Buka terminal atau command prompt di direktori yang berbeda dari tempat repositori lokalmu.
    • Jalankan perintah git clone <URL_CLONE> (gantilah URL_CLONE dengan URL yang telah kamu salin).
    • Perintah ini akan menduplikasi seluruh repositori ke komputer lokalmu.

Saat ini, kamu memiliki tiga repositori:

  1. Repositori asli di komputer lokal.
  2. Repositori daring di GitHub yang terhubung dengan repositori lokal.
  3. Repositori baru hasil dari proses cloning yang terhubung dengan repositori GitHub.

Catatan:

  • Langkah ini memungkinkanmu untuk bekerja dengan repositori di berbagai tempat dengan mudah.

Langkah 4: Melakukan Push kepada Suatu Repositori

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya (Langkah 2), push adalah proses mengirimkan perubahan yang kamu lakukan di repositori lokal ke repositori di GitHub. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.

  1. Buka kembali repositori lokal yang pertama kali kamu buat.

  2. Ubah isi berkas README.md dengan menambahkan atribut Jurusan. Contohnya adalah sebagai berikut.

    Nama    : Kevin Ivan Eda Radhiyya

    NPM : 2201233210

    Kelas : PBP B

    Hobi : Tidur
  3. Lakukan Push ke Repositori GitHub

    • Jalankan perintah git status untuk melihat status perubahan yang dilakukan.
    • Gunakan git add README.md untuk menambahkan perubahan ke dalam tahap yang akan di-commit.
    • Lakukan commit dengan perintah git commit -m "<KOMENTAR KAMU>" untuk memberikan deskripsi singkat tentang perubahan yang kamu lakukan.
    • Terakhir, jalankan git push -u origin <NAMA_BRANCH> untuk mengirim perubahan ke branch yang dipilih pada repositori GitHub (gantilah "Nama Branch" dengan target branch, misalnya main).
  4. Lakukan Pengecekan Kembali

    • Lakukan refresh halaman kamu, apakah berkas README.md kamu berubah?

Catatan: Jika kamu ingin mengambil semua perubahan yang belum di-stage (ditandai untuk dimasukkan dalam commit) dari seluruh direktori proyek kamu, jalankan git add .

Langkah 5: Melakukan Pull dari Suatu Repositori

Pull pada suatu repositori adalah proses mengambil perubahan terbaru dari repositori di GitHub dan menggabungkannya dengan repositori lokal.

  1. Buka kembali repositori yang telah kamu clone sebelumnya.

  2. Jalankan Perintah Pull

    • Di terminal atau command prompt, jalankan perintah git pull origin main untuk mengambil perubahan terbaru yang ada di repositori GitHub dan menggabungkannya dengan repositori lokalmu.
  3. Lakukan Pengecekan Kembali

    • Cek kembali berkas README.md di repositori tersebut. Apakah tertulis hobi kamu?

Catatan:

  • Langkah ini memastikan bahwa repositori lokalmu selalu diperbarui dengan perubahan terbaru yang ada di repositori GitHub.
  • Melakukan pull secara berkala penting untuk menghindari konflik dan memastikan kamu bekerja dengan versi terbaru dari proyek.

Langkah 6: Melakukan Branching pada Suatu Repositori

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, dalam tahap ini kamu akan mempelajari tentang penggunaan branch dalam Git, yang memungkinkanmu untuk mengembangkan fitur atau memperbaiki bug di lingkungan terpisah sebelum menggabungkannya kembali ke branch utama.

Sebelum memulai, pastikan kamu telah melakukan perintah git branch -M main untuk membuat branch utama baru dengan nama "main".

Apa Itu Branch di Git?

  • Branch di Git adalah cabang terpisah dari kode sumber yang memungkinkan pengembangan independen dari fitur atau perubahan.
  • Hal ini memungkinkan tim untuk bekerja pada fitur atau perbaikan bug tanpa mengganggu kode yang ada di branch utama.
  1. Membuat dan Mengganti Branch Baru

    • Pada direktori repositori lokal asli (bukan clone), gunakan perintah git checkout -b <NAMA_BRANCH> di terminal atau command prompt repositori pertama untuk membuat dan beralih ke branch baru. Contoh: git checkout -b jurusan_branch

    • Tambahkan atribut jurusan pada berkas README.md. Contoh:

      Nama    : Kevin Ivan Eda Radhiyya

      NPM : 2201233210

      Kelas : PBP B

      Hobi : Tidur

      Jurusan : Ilmu Sistem Informasi Komputer
  2. Menyimpan Perubahan dan Push ke GitHub

    • Setelah menambahkan atribut jurusan, simpan berkas tersebut.
    • Lakukan add, commit, dan push ke GitHub dengan menjalankan perintah yang sudah kamu kuasai sebelumnya.
    • Ketika push, jangan lupa untuk mengganti <NAMA_BRANCH> sesuai dengan nama branch baru yang telah dibuat.
  3. Menggabungkan Branch Menggunakan Pull Request

    • Buka kembali halaman repositori GitHub.
    • Secara otomatis, pop-up dengan tombol Compare & pull request akan muncul. Jika tidak, alternatifnya adalah dengan menekan tombol Pull Request dan kemudian memilih opsi New pull request.
    • Setelah itu, GitHub akan membandingkan perubahan yang ada di kedua branch yang ingin digabungkan.
    • Apabila tidak terdapat konflik, Tekan tombol Merge pull request yang akan menggabungkan perubahan dari branch yang ingin digabungkan ke dalam branch utama (main).
    • Dengan melakukan langkah di atas, semua perubahan dari kedua branch akan diintegrasikan ke dalam branch utama, menciptakan kesatuan antara perubahan tersebut.

Catatan:

  • Jika kamu ingin mengganti antar branch yang sudah ada, jalankan git checkout <NAMA_BRANCH> pada terminal. (Flag -b digunakan untuk membuat cabang baru dan beralih ke cabang tersebut dalam satu langkah)
  • Konflik terjadi ketika perubahan yang dilakukan pada satu branch bertabrakan dengan perubahan yang dilakukan pada branch lain. Misalnya, jika dua pengembang mengubah bagian yang sama dari berkas yang sama dalam waktu bersamaan, Git tidak dapat dengan otomatis memutuskan perubahan mana yang harus diterapkan.
  • Jika terdapat konflik atau perubahan yang saling bertabrakan, platform ini akan meminta kamu untuk menentukan perubahan mana yang sebaiknya diambil.
  • Penting untuk memahami konsep branching dalam Git, karena ini memungkinkan pengembangan yang terorganisir dan terpisah, sebelum semua perubahan dikombinasikan kembali ke dalam kode utama.

Tutorial: Instalasi Django dan Inisiasi Proyek Django

Django adalah kerangka kerja (framework) yang populer untuk pengembangan aplikasi web dengan bahasa pemrograman Python. Dalam tutorial ini, kamu akan mempelajari langkah-langkah instalasi Django dan inisiasi proyek demo sebagai starter.

Langkah 1: Membuat Direktori dan Mengaktifkan Virtual Environment

  1. Buat direktori baru dengan nama shopping_list dan masuk ke dalamnya.

  2. Di dalam direktori tersebut, buka command prompt (Windows) atau terminal shell (Unix).

  3. Buat virtual environment dengan menjalankan perintah berikut.

    python -m venv env
  4. Virtual environment ini berguna untuk mengisolasi package serta dependencies dari aplikasi sehingga tidak bertabrakan dengan versi lain yang ada pada komputermu. Kamu dapat mengaktifkan virtual environment dengan perintah berikut.

    • Windows:

      env\Scripts\activate.bat
    • Unix (Mac/Linux):

      source env/bin/activate
  5. Virtual environment akan aktif dan ditandai dengan (env) di baris input terminal.

Langkah 2: Menyiapkan Dependencies dan Membuat Proyek Django

Dependencies adalah komponen atau modul yang diperlukan oleh suatu perangkat lunak untuk berfungsi, termasuk library, framework, atau package. Hal tersebut memungkinkan pengembang memanfaatkan kode yang telah ada, mempercepat pengembangan, tetapi juga memerlukan manajemen yang hati-hati untuk memastikan kompatibilitas versi yang tepat. Penggunaan virtual environment membantu mengisolasi dependencies antara proyek-proyek yang berbeda.

  1. Di dalam direktori yang sama, buat berkas requirements.txt dan tambahkan beberapa dependencies.

    django
    gunicorn
    whitenoise
    psycopg2-binary
    requests
    urllib3
  2. Pasang dependencies dengan perintah berikut. Jangan lupa jalankan virtual environment terlebih dahulu sebelum menjalankan perintah.

    pip install -r requirements.txt
  3. Buat proyek Django bernama shopping_list dengan perintah berikut.

    django-admin startproject shopping_list .

    Pastikan karakter . tertulis di akhir perintah

Langkah 3: Konfigurasi Proyek dan Menjalankan Server

  1. Tambahkan * pada ALLOWED_HOSTS di settings.py untuk keperluan deployment:

    ...
    ALLOWED_HOSTS = ["*"]
    ...

    Dalam konteks deployment, ALLOWED_HOSTS berfungsi sebagai daftar host yang diizinkan untuk mengakses aplikasi web. Dengan menetapkan nilai ["*"], kamu mengizinkan akses dari semua host, yang akan memungkinkan aplikasi diakses secara luas. Namun, perlu diingat bahwa pengaturan ini harus digunakan dengan bijak dan hanya dalam situasi tertentu, seperti saat melakukan uji coba atau tahap awal pengembangan.

  2. Pastikan bahwa berkas manage.py ada pada direktori yang aktif pada shell kamu saat ini. Jalankan server Django dengan perintah:

    • Windows:

      python manage.py runserver
    • Unix:

      ./manage.py runserver
  3. Buka http://localhost:8000 pada peramban web untuk melihat animasi roket sebagai tanda aplikasi Django kamu berhasil dibuat.

Langkah 4: Menghentikan Server dan Menonaktifkan Virtual Environment

  1. Untuk menghentikan server, tekan Ctrl+C (Windows/Linux) atau Control+C (Mac) pada shell.

  2. Nonaktifkan virtual environment dengan perintah:

    deactivate

    Selamat! Kamu telah berhasil membuat aplikasi Django dari awal.

Tutorial: Unggah Proyek ke Repositori GitHub

  1. Buatlah repositori GitHub baru bernama shopping-list dengan visibilitas public.

  2. Inisiasi direktori shopping_list sebagai repositori Git.

    Hint: Ingat kembali tutorial sebelumnya

  3. Tambahkan Berkas .gitignore

    • Tambahkan berkas .gitignore dan isilah berkas tersebut dengan teks berikut.

      # Django
      *.log
      *.pot
      *.pyc
      __pycache__
      db.sqlite3
      media

      # Backup files
      *.bak

      # If you are using PyCharm
      # User-specific stuff
      .idea/**/workspace.xml
      .idea/**/tasks.xml
      .idea/**/usage.statistics.xml
      .idea/**/dictionaries
      .idea/**/shelf

      # AWS User-specific
      .idea/**/aws.xml

      # Generated files
      .idea/**/contentModel.xml

      # Sensitive or high-churn files
      .idea/**/dataSources/
      .idea/**/dataSources.ids
      .idea/**/dataSources.local.xml
      .idea/**/sqlDataSources.xml
      .idea/**/dynamic.xml
      .idea/**/uiDesigner.xml
      .idea/**/dbnavigator.xml

      # Gradle
      .idea/**/gradle.xml
      .idea/**/libraries

      # File-based project format
      *.iws

      # IntelliJ
      out/

      # JIRA plugin
      atlassian-ide-plugin.xml

      # Python
      *.py[cod]
      *$py.class

      # Distribution / packaging
      .Python build/
      develop-eggs/
      dist/
      downloads/
      eggs/
      .eggs/
      lib/
      lib64/
      parts/
      sdist/
      var/
      wheels/
      *.egg-info/
      .installed.cfg
      *.egg
      *.manifest
      *.spec

      # Installer logs
      pip-log.txt
      pip-delete-this-directory.txt

      # Unit test / coverage reports
      htmlcov/
      .tox/
      .coverage
      .coverage.*
      .cache
      .pytest_cache/
      nosetests.xml
      coverage.xml
      *.cover
      .hypothesis/

      # Jupyter Notebook
      .ipynb_checkpoints

      # pyenv
      .python-version

      # celery
      celerybeat-schedule.*

      # SageMath parsed files
      *.sage.py

      # Environments
      .env
      .venv
      env/
      venv/
      ENV/
      env.bak/
      venv.bak/

      # mkdocs documentation
      /site

      # mypy
      .mypy_cache/

      # Sublime Text
      *.tmlanguage.cache
      *.tmPreferences.cache
      *.stTheme.cache
      *.sublime-workspace
      *.sublime-project

      # sftp configuration file
      sftp-config.json

      # Package control specific files Package
      Control.last-run
      Control.ca-list
      Control.ca-bundle
      Control.system-ca-bundle
      GitHub.sublime-settings

      # Visual Studio Code
      .vscode/*
      !.vscode/settings.json
      !.vscode/tasks.json
      !.vscode/launch.json
      !.vscode/extensions.json
      .history
    • Berkas .gitignore adalah sebuah berkas konfigurasi yang digunakan dalam repositori Git untuk menentukan berkas-berkas dan direktori-direktori yang harus diabaikan oleh Git.

    • Berkas-berkas yang tercantum di dalam .gitignore tidak akan dimasukkan ke dalam versi kontrol Git.

    • Berkas ini berfungsi karena ada berkas-berkas yang tidak perlu dilacak oleh Git, seperti berkas-berkas yang dihasilkan oleh proses kompilasi, berkas sementara, atau berkas konfigurasi pribadi.

  4. Lakukan add, commit, dan push dari direktori repositori lokal.

Catatan:

  • Repositori shopping-list yang baru saja kamu buat akan menjadi landasan untuk tutorial-tutorial berikutnya. Repositori ini akan terus digunakan dan berkembang seiring tutorial yang kamu ikuti.
  • Pada akhir semester, kamu akan melihat bahwa repositori tutorial ini telah berkembang menjadi aplikasi yang utuh, buatan kamu sendiri. Sehingga, kamu bisa saja memasukkan ini ke dalam portofiolio kamu!
  • Oleh karena itu, pastikan kamu mengelola repositori ini dengan baik dan mengikuti tutorial-tutorial selanjutnya untuk mengembangkan kemampuan kamu dalam pemrograman berbasis platform.

Tutorial: Pembuatan Akun dan Deployment Adaptable.io

  1. Buatlah akun Adaptable.io menggunakan akun GitHub yang digunakan untuk membuat proyek shopping_list.
  2. Jika sudah login, silakan tekan tombol New App. Pilih Connect an Existing Repository.
  3. Hubungkan Adaptable.io dengan GitHub dan pilih All Repositories pada proses instalasi.
  4. Pilihlah repositori proyek shopping_list sebagai basis aplikasi yang akan di-deploy. Pilih branch yang ingin dijadikan sebagai deployment branch.
  5. Pilihlah Python App Template sebagai template deployment.
  6. Pilih PostgreSQL sebagai tipe basis data yang akan digunakan.
  7. Sesuaikan versi Python dengan spesifikasi aplikasimu. Untuk mengeceknya, nyalakan virtual environment dan jalankan perintah python --version.
  8. Pada bagian Start Command masukkan perintah python manage.py migrate && gunicorn shopping_list.wsgi.
  9. Masukkan nama aplikasi yang juga akan menjadi nama domain situs web aplikasimu.
  10. Centang bagian HTTP Listener on PORT dan klik Deploy App untuk memulai proses deployment aplikasi.

Akhir Kata

Selamat, ya! Kamu sudah menyelesaikan tutorial tentang penggunaan Git, GitHub, instalasi IDE, pengembangan proyek dengan Django, dan deployment ke Adaptable.io.

Ke depannya, kalau sedang mengerjakan lab, jangan grogi sama banyaknya materi, ya. Santai saja, ini bukan lomba sprint kok; pelan-pelan saja, pasti bisa. Kode-kode itu tidak harus langsung masuk ke otak, tapi yang penting dimengerti, kan? Jadi, jangan sampai asal copy-paste tanpa mengerti ya, nanti jadi bingung sendiri. Kalau memang buntu, jangan malu untuk bertanya ke teman atau asisten dosen. Asisten dosen sudah pasti siap bantuin, kok. Jadi, semangat terus dan nikmati prosesnya. Good luck!

Referensi Tambahan

Kontributor

  • Kevin Alexander
  • Ivan Rabbani Cezeliano
  • Fariz Eda
  • Dafi Nafidz Radhiyya

Credits

Tutorial ini dikembangkan berdasarkan PBP Ganjil 2023 dan PBP Genap 2023 yang ditulis oleh Tim Pengajar Pemrograman Berbasis Platform 2023. Segala tutorial serta instruksi yang dicantumkan pada repositori ini dirancang sedemikian rupa sehingga mahasiswa yang sedang mengambil mata kuliah Pemrograman Berbasis Platform dapat menyelesaikan tutorial saat sesi lab berlangsung.